JURNALINDONESIA.CO – Deputi Bidang Karantina Ikan Badan Karantina Indonesia (Barantin), Drama Panca Putra, bersama Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kepulauan Bangka Belitung (Karantina Babel), meninjau fasilitas pembenihan (hatchery) sekaligus Instalasi Karantina Ikan (IKI) milik salah satu pelaku usaha perikanan di Tuing, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Kunjungan ini bertujuan memastikan proses produksi benih udang vaname memenuhi standar kesehatan ikan dan keamanan hayati.
Dalam peninjauan tersebut, Deputi Karantina Ikan mengamati langsung alur produksi, mulai dari pemilihan indukan, penetasan telur, pemeliharaan larva, hingga persiapan distribusi benur udang vaname ke berbagai daerah.
“Saya melihat pengelolaan kesehatan ikan berjalan baik dan sesuai standar karantina. Barantin akan terus mendorong agar pelaku usaha perikanan di daerah mampu menjaga standar biosekuriti untuk menjamin mutu benih dan memperluas peluang ekspor,” ungkap Drama.
Drama juga mengapresiasi fasilitas instalasi karantina ikan tersebut.
Menurutnya, instalasi itu sudah sangat representatif dan bisa menjadi model bagi pelaku usaha lainnya di Bangka Belitung.
Lebih lanjut, Drama mendorong pelaku usaha memperkuat kerja sama logistik dengan eksportir guna membuka jalur ekspor langsung dari Bangka Belitung.
Langkah strategis ini akan memangkas waktu pengiriman dan biaya logistik karena tidak perlu lagi bongkar muat di daerah lain.
“Saya ingin komoditas dari Bangka Belitung bisa langsung menembus pasar ekspor secara efisien dan berdaya saing tinggi,” tegasnya.
Menindaklanjuti hal tersebut, Kepala Karantina Babel, Herwintarti, berkomitmen memberikan pendampingan proaktif kepada pelaku usaha dalam proses sertifikasi dan pengurusan ekspor.
“Kami siap memastikan seluruh proses karantina berbasis digital berjalan cepat dan sesuai regulasi.
Tujuannya adalah mempersingkat birokrasi dan mempercepat pengiriman produk hasil budidaya,” ujarnya.
Pelaku usaha, dalam hal ini PT Sumber Hatchery Bangka menyambut positif peninjauan ini dan menyatakan komitmennya untuk bersinergi dengan Barantin.
Selain memproduksi udang vaname, perusahaan juga tengah menyiapkan diversifikasi produk ekspor guna memperluas pasar.
Industri tambak udang di Bangka Belitung kini menjadi motor ekonomi biru daerah.
Sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat menjadi fondasi menuju kemandirian ekonomi berbasis sumber daya kelautan yang berkelanjutan.
“Saya berharap Barantin dapat berkontribusi agar Bangka Belitung tumbuh sebagai pusat produksi benih udang vaname dan produk perikanan unggulan nasional yang sehat dan berdaya saing,” pungkas Drama. (*)














