banner 728x90 banner 728x90

Hati-hati Konsumsi Sumplemen, Ini 3 Hal yang Harus Diperhatikan

Ilustrasi suplemen. Foto: Istimewa
banner 468x60

JURNALINDONESIA.CO – Suplemen berbeda dengan obat-obatan.

Obat-obatan melalui pengawasan ketat dari pihak berwenang sebelum dipasarkan.

Namun, suplemen dapat dijual begitu saja tanpa persetujuan atau pengawasan lembaga berwenang.

***

Pasar suplemen sedang berkembang pesat.

Hampir setiap hari, media sosial kita dibanjiri dengan tren bahan baru—mulai dari magnesium, lion’s mane, hingga creatine—yang diklaim bisa meningkatkan kesehatan.

Namun, di balik popularitasnya, tidak banyak orang tahu bahwa produk suplemen sebenarnya tidak melalui proses pengawasan seketat obat-obatan.

Menurut Dr. Dinar Sayani, dokter spesialis penyakit dalam di Summit Medical Group, Tennessee, seperti dikutip dari Vogue, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) tidak melakukan persetujuan atau pemeriksaan terhadap keamanan dan label suplemen sebelum dijual ke publik.

“Perusahaan bisa memasarkan produk apa pun dengan pengawasan yang sangat minim,” jelasnya.

Hal ini membuat masyarakat mudah tergoda untuk membeli suplemen yang sebenarnya belum tentu dibutuhkan, apalagi jika promosinya datang dari influencer media sosial.

Samantha Dieras, direktur layanan nutrisi di Mount Sinai Hospital, New York, menambahkan, “Banyak orang membeli suplemen berdasarkan iklan influencer, padahal suplemen tersebut belum tentu menjadi pilihan terbaik atau kebutuhan utama mereka.”

Ia juga menyoroti bahwa banjirnya iklan di dunia digital membuat banyak orang merasa perlu mengonsumsi berbagai suplemen sekaligus, tanpa mempertimbangkan keamanan dan manfaatnya.

Untuk membantu masyarakat membuat pilihan yang lebih bijak, para ahli menyarankan tiga langkah penting sebelum membeli suplemen:

1. Baca Label Fakta dan Kandungan

Seperti halnya makanan kemasan, membaca label suplemen adalah langkah pertama yang wajib dilakukan.

Daftar bahan akan memberi tahu secara jelas apa saja yang terkandung di dalamnya, termasuk vitamin, mineral, atau zat aktif yang mungkin sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Sebaliknya, bagi yang memiliki alergi atau pantangan tertentu, label ini membantu memastikan suplemen tersebut aman dikonsumsi.

Dr. Sayani juga mengingatkan agar waspada terhadap klaim yang terlalu berlebihan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses