banner 728x90

Ini Kata BIN Soal Situasi Nasional Usai Demonstrasi Ricuh di Sejumlah Wilayah Indonesia

Wakil Kepala BIN Imam Sugianto. Foto: liputan6.com
banner 120x600
banner 468x60

JURNALINDONESIA.CO – Aksi massa yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia, menjadi perhatian pemerintah.

Apalagi aksi massa itu diwarnai kericuhan dan penjarahan.

banner 325x300

Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Imam Sugianto menyatakan, situasi nasional saat ini mulai kondusif.

Diketahui, aksi demonstrasi berujung ricuh terjadi di sejumlah wilayah selama 25 Agustus – 2 September 2025.

“Insya Allah kondusif semua,” kata Imam di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (4/9/2025).

Imam menyatakan, saat ini kondisi sudah aman di bawah TNI-Polri.

Terkait adanya provokator demo, ia juga menyerahkan pada Polri.

“Sudah dalam pengelolaan TNI Polri. Kita bersatu. Kita lihat saja kemarin yang ditangkap polda metro kita ikuti di polda metro,” tegasnya.

Kasad: Sudah Kondusif

Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyatakan saat ini kondisi nasional pasca adanya banyak kerusuhan hingga penjarahan, kini sudah kondusif.

“Sudah (kondusif). Saya pikir sudah nggak ada masalah, mudah-mudahan,” kata Maruli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (1/9/2025).

Menurut Maruli, situasi nasional kini sudah baik dan  pengamanan pada Minggu (31/8/2025) juga berjalan  lancar.

“Bagus. Kan malam lancar semua,” ungkapnya.

Diketahui,  Presiden Prabowo Subianto memerintahkan TNI dan Polri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap para pelaku kerusuhan, penjarahan, maupun tindakan kriminal lainnya yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.

Hal ini disampaikan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsuddin, usai rapat terbatas bersama Presiden di Jakarta, Minggu (31/8/2025).

Menurutnya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya aparat menjaga keamanan individu, pejabat, serta institusi negara dari segala bentuk ancaman.

“Beliau telah menugaskan Kapolri dan Panglima TNI untuk tidak ragu mengambil langkah terukur dan tegas terhadap setiap pelanggaran hukum,” kata Sjafrie.

Sjafrie menegaskan, Presiden memberikan instruksi agar seluruh tindakan kriminal, mulai dari perusakan fasilitas umum, harta benda pribadi, hingga penjarahan, ditindak sesuai hukum yang berlaku.

Demo Dibiayai Judol

Farikh, seorang videografer yang meliput aksi itu melihat, ada makanan untuk pendemo yang terus dipasok orang tak dikenal.

Bahkan ada yang memberikan air mineral berdus-dus selama demo dengan gratis.

Selang beberapa waktu, seorang pria pengendara motor pikap, datang membelah massa.

Motornya penuh dengan dus dus yang berisi botol air mineral.

“Entah sumbernya dari mana, tapi makanan dan minuman buat pendemo enggak pernah kurang,” kata Farikh.

Berbagai makanan dibagikan oleh orang-orang tak dikenal.

Seperti gorengan, roti dan camilan selalu dipasok. Air mineral tak kekurangan. B

ahkan, saking banyaknya, air digunakan tak cuma buat minum, tapi membasuh wajah.

“Mata yang perih kena gas air mata dibasuh pakai air mineral,” tambah Farikh.

Seorang sumber dari Politikus partai pemerintah tak heran ada pemasok makanan dan minuman dalam kericuhan demo.

Menurut dia, ada aliran duit besar yang menyokong aksi demo.

Bahkan jumlahnya fantastis mencapai ratusan miliar rupiah.

Tujuannya, memprovokasi demo, menyebarkan hoaks sampai melakukan anarkisme.

“Ujungnya seperti yang dikatakan Pak Prabowo, makar,” kata seorang politikus yang paham tentang skenario ini.

Video di media sosial beredar, seorang pengemudi ojek online yang meminta agar massa kembali ke rumah masing-masing. Situasi sudah larut malam.

Namun yang terjadi, ada sekelompok orang memprovokasi dengan kendaraan bermotor.

Orang tersebut memperlihatkan pesan berantai di WhatsAppnya. Isinya, target-target rumah pejabat yang harus didatangi.

Isi pesan tersebut daftar dan alamat lengkap para pejabat, seperti Puan Maharani, Ahmad Sahroni, Eko Patrio hingga Uya Kuya.

Sumber liputan6.com dari lingkaran kekuasan ini menambahkan, Presiden Prabowo Subianto sudah tahu tokoh-tokoh yang bermain dalam kericuhan demonstrasi beberapa hari belakangan.

Bahkan, menurut sumber, dana ini datang dengan nominal yang fantastis.

“Uang ratusan miliar dari Kamboja,” ujar sumber Liputan6.com.

Menurut dia, pelakunya bukan orang jauh Prabowo Subianto.

Tak bisa dipungkiri pula, kata dia, kericuhan demo beberapa hari belakang itu terjadi karena pertempuran antar elite. “Pak Prabowo sudah tahu,” singkat dia.

Komdigi Deteksi Uang

Alia, resah bukan kepalang. Dia membuka aplikasi WhatsApp. Ada ajakan demo di dekat rumahnya.

Bunyi seruannya mengejutkan. Narasinya, ‘Bogor Meledak’ pada Senin 1 September 2025.

Alia bingung jika benar terjadi. Bagaimana nasib anak-anaknya yang masih sekolah.

Belum lagi melihat demo yang berujung kericuhan dan aksi pembakaran di berbagai daerah sejak Jumat hingga Minggu 31 Agustus 2025.

“Katanya titik demo di Tegar Beriman, aduh,” ujar Alia.

Salah seorang anggota polisi dari Polres Bogor pun menegaskan, tidak ada aksi demo.

Flyer tersebut hoaks. Perwira polisi yang enggan namanya disebut ini mengatakan, Bogor aman terkendali.

“Kita sudah lawan hoaks itu di medsos,” katanya saat berbincang dengan Liputan6.com.

Narasi demo bernada provokatif bukan cuma tersebar lewat flyer.

Di jagat dunia maya juga marak. Banyak potongan-potongan video demo besar yang ternyata setelah diselidiki terjadi pada 2019. Narasinya #GejayanMemanggil.

Cara provokasi lain, dilakukan oleh admin akun TikTok @fighaaaaa.

Wanita ini melakukan live di media sosial milik China itu.

Isinya, mengajak orang-orang untuk demo.

Ajakan tersebut memicu mobilisasi ribuan pelajar ke jalan melalui siaran langsung yang dilakukan akun TikTok @fighaaaaa.

Akun itu berhasil menyedot penonton hingga 10 juta orang. Pelaku telah ditangkap polisi.

“Sehingga itu yang mengakibatkan datangnya anak-anak. Kenapa? Karena akun TikTok, lebih didominasi oleh anak-anak,” kata Kanit 2 Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Gilang Prasetya.

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid telah mencium adanya gerakan masif untuk memprovokasi ajakan demo di dunia maya. Termasuk menyebarkan berita bohong, atau hoaks.

Meutya mengungkapkan, Komdigi menemukan adanya informasi keliru yang disebarkan, baik secara sengaja maupun tidak sengaja, dengan kecepatan penyebaran yang sangat tinggi.

Menurut Meutya, indikasi awal menunjukkan adanya upaya terorganisir untuk memanfaatkan media sosial sebagai sarana provokasi.

Temuan pemerintah juga memperlihatkan adanya aliran dana signifikan melalui platform digital, yang diduga digunakan untuk mendanai aktivitas anarkis.

“Indikasi awal menunjukkan adanya upaya terorganisir untuk memanfaatkan media sosial sebagai sarana provokasi,” ujar Meutya di akun Instagram miliknya @meutyahafid.

Meutya tak mengungkap, nominal duit yang mengalir guna memprovokasi demo.

Namun, Politikus Golkar ini mengatakan, aliran dana itu jumlahnya signifikan, melalui platform digital.

“Kami juga memantau adanya aliran dana dalam jumlah signifikan melalui platform digital.

Konten kekerasan dan anarkisme disiarkan secara langsung (live streaming) dan dimonetisasi lewat fitur donasi maupun gifts bernilai besar.

Beberapa akun yang terlibat terhubung dengan jaringan judi online,” tutur Meutya.

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana tak membantah ataupun membenarkan ada aliran dana dari Kamboja untuk mendalangi kericuhan demo di Indonesia.

Ivan menegaskan, segala bentuk temuan aliran dana yang mencurigakan sepenuhnya akan diserahkan PPATK ke penegak hukum.

“Semua info akan kami serahkan ke penegak hukum terkait yang berwenang,” tegas Ivan saat dikonfirmasi liputan6.com

Direktur Tindak Pidana (Dirtipid) Siber Bareskrim Polri Brigjen Himawan Bayu Aji mengaku akan menelusuri semua informasi soal dugaan adanya duit judi online untuk mendanai kericuhan demo.

“Kalau ada miliaran rupiah yang masuk dari Kamboja itu sebagai bahan kami untuk kami dalami,” kata Brigjen Himawan.

Brigjen Himawan menegaskan, Polri juga telah berkomunikasi dengan Komdigi untuk menelusuri aliran dana demo melalui modus gift atau donasi saat live di TikTok.

“Maka nanti kami akan memperdalam ini untuk membuktikan bahwa apakah benar gift tersebut adalah berkaitan dengan perjudian atau tidak,” jelas Brogjen Himawan.

Dia menambahkan Polri saat ini tengah menelusuri orang-orang yang pertama kali mengunggah ajakan-ajakan demonstrasi dengan nada memperkeruh suasana.

Sumber artikel: liputan6.com

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses