JURNALINDONESIA.CO – Ribuan mahasiswa yang didominasi Universitas Bangka Belitung (UBB) melakukan aksi di depan Kantor DPRD Babel, Senin (1/9/2025).
Mahasiswa yang berasal dari PMII, HMI, Permahi, GMNI, dan IMM disambut pagar hidup aparat kepolisian.
Tampak juga sejumlah TNI berjaga-jaga tak jauh dari mahasiwa berkumpul.
Polda Babel mengerahkan ratusan personel, termasuk mobil rantis Brimob untuk mengamankan aksi demo.
Menariknya, mobil pemadam kebakaran siaga di sekitar lokasi, untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tak diinginkan.
“Kita kerja siang malam pun, tidak bisa gaji Rp13 juta per hari. Anggota dewan, gajinya bisa seperti itu, mana keadilannya,” kata seorang orator.
Mahasiswa juga menyinggung soal kematian pengemudi ojol Affan Kurniawan (21) di Jakarta dan Rheza mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta.
Mereka menyebut Rheza meninggal akibat kekerasan yang diduga dilakukan oleh aparat kepolisian.
Mahasiswa secara bergantian berorasi, yang mengecam sikap represif aparat kepolisian serta pemerintah tak peduli pada rakyat.
Masa aksi juga menyinggung komentar Gubernur Babel Hidayat Arsani, yang menyebut tembak di tempat bagi pendemo yang anarki.
“Apa maksud Pak Dayat mengatakan seperti itu, apa kami ini binatang, apa nyawa kami tak berarti,” teriak seorang mahasiswa.
Aksi massa dimulai sekitar pukul 15.30 WIB, diisi beragam orasi yang mengecam berbagai persoalan di negara ini.
Mahasiswa juga menyelipkan isu lokal di tengah orasi, yakni persoalan tambang laut di Desa Batu Beriga, Kabupaten Bangka Tengah.
Sempat hadir di lokasi Gubernur Babel Hidayat Arsani, Kapolda Babel Irjen Pol Hendro Pandowo, Ketua DPRD Babel Didit Srigusjaya bersama sejumlah anggota dewan lainnya. (*)