JURNALINDONESIA.CO – Militer Israel mengatakan pasukannya telah melancarkan operasi darat ke dalam perbatasan Jalur Gaza dalam waktu 24 jam terakhir. Operasi darat ini memiliki beberapa tujuan, termasuk mengumpulkan jenazah warga Israel dan melemahkan kemampuan bertempur Hamas.
Seperti dilansir Al Jazeera dan Al Arabiya News, Sabtu (14/10/2023), militer Israel menjelaskan bahwa operasi darat ini terdiri atas misi pertama yang bertujuan mengumpulkan jenazah warga Israel yang hilang dan tertinggal di sepanjang perbatasan Jalur Gaza.
Militer Israel menyatakan pihaknya mengetahui keberadaan jenazah-jenazah warganya melalui pengawasan udara.
Misi kedua dari operasi darat ini, sebut militer Israel, adalah menguras kemampuan rudal anti-tank Hamas di dalam Jalur Gaza.
Disebutkan militer Israel bahwa pasukan mereka telah menargetkan beberapa posisi Hamas di sepanjang perbatasan Jalur Gaza dan akhirnya berusaha mengumpulkan segala jenis informasi soal para sandera yang dibawa ke dalam wilayah tersebut.
“Selama 24 jam terakhir, pasukan IDF (Angkatan Bersenjata Israel atau militer Israel) telah melancarkan operasi lokal di dalam wilayah Jalur Gaza untuk menuntaskan upaya membersihkan wilayah tersebut dari teroris dan persenjataan,” demikian pernyataan militer Israel, seperti dilansir AFP.
“Selama operasi ini, ada juga upaya untuk menemukan orang-orang yang hilang,” imbuh pernyataan tersebut.
Militer Israel juga menyebut bahwa benda atau petunjuk apa pun yang mereka temukan di sepanjang perbatasan, merupakan informasi penting bagi mereka.
Laporan Al Jazeera menyebut bahwa operasi darat itu kini telah berakhir dan divisi infanteri yang masuk ke perbatasan Jalur Gaza telah menyeberang kembali ke wilayah Israel bagian selatan.
Operasi darat ini dilakukan menjelang serangan darat yang diperkirakan akan dilancarkan Israel ke wilayah Jalur Gaza yang berpenduduk padat.
Pada Jumat (13/10) waktu setempat, militer Israel memperingatkan sekitar 1,1 juta warga di Jalur Gaza bagian utara untuk segera mengungsi ke wilayah selatan, yang diduga karena Tel Aviv akan melancarkan serangan darat. Peringatan itu dikecam banyak pihak, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Sepekan terakhir, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap Jalur Gaza, untuk membalas serangan Hamas pada Sabtu (7/10) lalu yang menewaskan lebih dari 1.300 orang di wilayahnya. Sekitar 150 orang yang terdiri atas warga Israel dan warga negara asing juga diculik dan disandera Hamas di Jalur Gaza.
Dalam respons atas gempuran Israel, Hamas menembakkan rentetan roket ke wilayah negara Yahudi tersebut.
Sementara akibat serangan udara Israel, otoritas kesehatan Gaza melaporkan sedikitnya 1.800 orang tewas sejauh ini.
Sumber : detik.com