JURNALINDONESIA.CO – Sering gonta-ganti pasangan seksual bisa menimbulkan risiko bagi kesehatan. Terlebih jika kamu melakukan aktivitas seksual tanpa menggunakan kondom,– dengan orang yang belum kamu ketahui status kesehatannya.
Jika salah satu pasangan seksual kamu memiliki penyakit menular, kamu bisa tertular. Lalu di lain waktu, ketika kamu berhubungan seksual dengan orang lain, kamu juga bisa menularkan penyakit pada orang tersebut. Mengidap penyakit menular seksual juga meningkatkan risiko beberapa jenis kanker.
Risiko Gonta-ganti Pasangan Seksual
Bahaya yang mengintai jika kamu sering gonta-ganti pasangan seksual adalah peningkatan risiko terkena penyakit menular seksual. Seperti HIV/AIDS dan infeksi human papilloma virus (HPV).
Ini kemudian dapat menyebabkan banyak risiko kesehatan, termasuk di kemudian hari. Menurut studi yang diterbitkan dalam jurnal BMJ Sexual and Reproductive Health pada 2020, para peneliti mengevaluasi data dari English Longitudinal Study of Ageing, yang melacak individu berusia 50 tahun ke atas yang tinggal di Inggris.
Subjek termasuk 2.537 pria dan 3.185 wanita, dengan usia rata-rata 64 tahun dan hampir tiga dari empat menikah. Mereka menjawab pertanyaan tentang berapa banyak pasangan seksual yang mereka miliki. Kategori terbagi menjadi nol sampai satu, dua sampai empat, lima sampai sembilan, dan 10 atau lebih.
Para peneliti menemukan bahwa ketika seseorang sering gonta-ganti pasangan seksual, persentase orang yang mengidap kanker meningkat. Wanita yang melaporkan memiliki 10 atau lebih pasangan, 91 persennya lebih berisiko terkena kanker, daripada wanita yang tidak memiliki atau hanya punya satu pasangan.
Sementara itu, pria yang mengaku memiliki setidaknya 10 pasangan seksual 69 persen lebih mungkin terkena kanker, daripada pria yang memiliki nol banding satu.
Risiko kanker karena sering gonta-ganti pasangan terjadi karena infeksi HPV. Virus yang bisa menular secara seksual ini dapat meningkatkan risiko hampir semua kanker serviks, vagina, vulva, anus, dan penis.
Tips Berhubungan Intim dengan Aman
Karena sering gonta-ganti pasangan dapat meningkatkan risiko banyak penyakit, penting untuk membatasi aktivitas seksual hanya pada satu pasangan saja. Dengan begitu, kamu dapat mengurangi paparan organisme penyebab penyakit.
Selain itu, beberapa tips lainnya untuk berhubungan intim dengan aman adalah:
Berpikir dua kali sebelum memulai hubungan intim dengan pasangan baru, atau gonta-ganti pasangan.
Gunakan kondom setiap kali berhubungan intim.
Tanyakan pada pasangan mengenai riwayat penyakit menular seksual yang pernah ia alami, dan penggunaan narkoba.
Untuk seks oral, bantu lindungi mulut dengan meminta pasangan menggunakan kondom (pria atau wanita).
Hindari minum alkohol atau menggunakan narkoba. Karena ini meningkatkan kemungkinan kamu berpartisipasi dalam seks yang berisiko tinggi, atau gonta-ganti pasangan seks.
Untuk wanita, hindari melakukan douche setelah berhubungan intim. Ini dapat menyebarkan infeksi lebih jauh ke saluran reproduksi, dan bisa menghilangkan perlindungan spermisida.
Lakukan pap smear secara teratur, pemeriksaan panggul, dan tes berkala untuk penyakit menular seksual.
Amati tubuh pasangan, apakah ada tanda-tanda luka, lepuh, ruam, atau keluarnya cairan yang tidak biasa.
Periksa tubuh kamu sesering mungkin untuk mengecek tanda-tanda luka, lepuh, ruam, atau keluarnya cairan.
Pertimbangkan aktivitas seksual selain seks vaginal, oral, atau anal.
Itulah pembahasan mengenai risiko sering gonta-ganti pasangan seksual bagi kesehatan, dan tips berhubungan dengan aman. Jika kamu mengalami keluhan apapun setelah berhubungan intim, segera periksakan ke dokter.
Sumber: halodoc.com