JURNALINDONESIA.CO – Sealand adalah negara kecil yang berada di North Sea (Laut Utara), sekitar 19 kilometer dari lepas pantai Inggris. Sealand ditetapkan sebagai negara paling kecil di dunia, dengan populasi hanya 50 orang.
Dikutip dari laman History Defined, Selasa (24/1), negara ini didirikan Paddy Roy Bates pada 1967. Bates lantas mengumumkan Sealand sebagai negara merdeka setelah dia dan keluarganya menduduki pelabuhan Angkatan Laut dekat HM Fort Roughs.
Bates merupakan pensiunan mayor angkatan darat Inggris. Pada 1967, dia mengumumkan dirinya sebagai penguasa Sealand. Sejak saat itu, Sealand dikelola dia dan keluarganya.
Ide menjadikan Sealand sebagai negara ini dimulai ketika dia ingin memberikan hadiah ulang tahun kepada istrinya, Joan. Pada malam Natal 1966, Bates naik kapal dan menuju Sealand. Lalu, menggunakan kait dan tali, dia memanjat ke atas platform atau pangkalan tersebut dan menyatakan telah menaklukkan tempat tersebut untuk istrinya sebagai hadiah.
Tempat tersebut pada awal 1940-an atau saat Perang Dunia III merupakan pos terluat dan satu dari lima pos untuk menjaga Thames. Luasnya hanya sekitar dua lapangan tenis, dibangun di atas dua menara beton berongga kira-kira 18,2 meter di atas laut.
Tempat tersebut ditinggalkan pada akhir 1950-an, setelah kekalahan Jerman. Inggris juga telah melupakan tempat tersebut.
Otoritas Inggris pernah memperingatkan Bates agar menjauhi tempat itu, namun Bates yang bertugas di militer sejak berusia 15 tahun mengabaikan peringatan tersebut.
Pada 2 September 1967 bertepatan dengan ulang tahun istrinya, Bates menamakan pangkalan itu sebagai “Principality of Sealand”. Tidak lama steelah itu, keluarganya pindah ke negara tersebut.
Saat itu pemerintah Inggris menyebut Bates melakukan “pendudukan ilegal atas bangunan yang tidak diakui sebagai sebuah pulau oleh hukum internasional”. Di satu sisi, Bates bersikeras Sealand adalah negaranya dan dia pemimpin yang sah.
Pada 1968, militer mengerahkan helikopter untuk menghancurkan pos-pos militer. Bates melihat adanya ancaman untuk negara dan keluarganya. Lalu ketika pejabat Inggris mengerjakan sebuah proyek di dekat Sealand, Michael, putra Bates, menembakkan para pejabat tersebut.
Pemerintah Inggris mengajukan tuntutan terhadap Michael karena pemakaian dan kepemilikan ilegal, tetapi pengadilan tidak memutuskan seperti yang diharapkan. Karena tindakan tersebut terjadi di luar yurisdiksi Inggris, tindakan tersebut tidak dapat diproses hukum.
Sealand percaya ini sebagai pengakuan atas negara mereka, jadi mereka mendeklarasikan kemerdekaan.
Bates juga menerbitkan mata uang, paspor, dan stempel untuk negaranya. Bahkan Sealand memiliki bendera dan slogan E Mare, Libertas yang berarti “Dari laut, kebebasan.”
Sumber: merdeka.com