PIDIE-Jurnalindonesia.co | Abdullah (32) warga Gampong Lampoh Krueng, Kecamatan Kota Sigli, Pidie mengamuk dan melukai ibu dan ayahnya.
Kegaduhan yang terjadi pada Kamis malam sekira pukul 19.40 WIB di rumah pelaku, diduga dipicu kerana keluarga tidak mampu menyediakan uang untuk pelaku yang berencana untuk menikah.
Kapolres Pidie melalui Kapolsek Kota Sigli, Ipda Benny Eka Pernama, Jumat (13/1/2023) menyebutkan, berdasarkan pengakuan korban, sesaat sebelum kejadian itu, pelaku sempat meminta uang sebanyak Rp 5 juta untuk keperluan rencana pernikahan dirinya.
Namun permintaan itu belum bisa dipenuhi ayah dan ibunya.
“Mendengar jawaban itu, pelaku mengambil sebilah parang dan berupaya untuk melukai adiknya,” kata Benny.
Saat bersamaan, ayah dan ibu kandungnya berusaha melerai dan menenangkan pelaku agar tidak terjadi keribuatan yang lebih parah lagi.
Namun pelaku yang emosi tidak mendengarkan permintaan itu, sehingga para korban menderita beberapa luka.
Sang ayah, Rusli mengalami luka di telapak kaki kanan. Sedangkan ibunya, Murni Puteh menderita luka pada jari telunjuk tangan kiri, sementara adiknya Anuari menderita luka di bawah lutut kaki sebelah kanan.
“Dilansir dari Beritakini”
“Korban yang mengalami luka sudah mendapat perawatan,” kata Banny.
Polisi yang berada di lokasi sempat meminta pelaku untuk menyerahkan diri, namun permintaan itu tidak digubris dan tetap berdiri tegak di dalam rumah dengan terus menenteng senjata tajam.
Menghindari terjadi aksi brutal dan memicu korban jiwa, polisi kemudian melepaskan tembakan gas air mata ke dalam rumah. Tindakan itu membuahkan hasil, pelaku keluar dari rumah dan melarikan diri dalam kegelapan malam melewati pintu belakang.
“Saat ini pelaku masih buron dan menghimbau para keuchik dan warga agar secepatnya memberitahukan kepada pihak kepolisian bila mengetahui keberadaan pelaku,” tutur Banny.