JURNALINDONESIA.CO – Tanpa pengalaman dan belum pernah belajar tentang Jepang sama sekali, mahasiswa Antropologi Fisipol Universitas Malikussaleh (Unimal) Istiqomah Manurung akhirnya berkesempatan bekerja di Jepang dengan gaji perbulan mencapai Rp30 juta.
Istiqomah Manurung merupakan lulusan wisuda angkatan XXX 2022, dinyatakan lulus untuk bekerja ke Jepang, ditempatkan di Prefektur Yamaghuci, dan menjadi salah satu dari 12 orang yang akan bekerja di bagian selatan Jepang.
Menurut Isti panggilannya, setelah lulus dari Unimal dirinya sempat berupaya untuk mendaftar CPNS 2023.
“Orang tua sempat meminta Isti untuk ambil S2, tapi merasa masih belum pas untuk melanjutkan kuliah, sehingga berpikir untuk mencari kerja dulu,” ungkapnya membuka kisah.
Selama satu bulan sejak lulus dari Unimal, masih mencoba mencari pekerjaan di Medan. Tetap tinggal di Kabupaten Asahan hanya akan mempersempit kesempatan sehingga memilih untuk belajar Bahasa Jepang di Medan, sambil menunggu kesempatan jika ada peluang berangkat ke negeri Sakura.
“Isti langsung mengambil kesempatan belajar Bahasa Jepang. Pada saat itu sama sekali nol pengetahuan bahasa dan kebudayaan Jepang,” tambahnya.
Ia mulai mengikuti kursus pada bulan Mei 2023.
Kemudian melakukan wawancara pada bulan Agustus 2023 dan dinyatakan lulus sebulan kemudian. Saat lulus, Istiqomah merasa ini menjadi pilihan terbaik baginya untuk memulai karir.
Bahkan memilih untuk tidak mengikuti CPNS pada tahun ini, dan serius memperdalam pengetahuan apapun tentang Jepang, termasuk filosofinya.
“Ternyata belajar Bahasa Jepang tidak sesukar yang dibayangkan. Asik dan ada bahasa gaulnya juga,” tawa Istiqomah menderai.
Saat ini tinggal mempersiapkan dokumen keberangkatan dan visa. Kemungkinan November 2023 akan terbang ke sana.
Ditanya soal gaji yang akan diterimanya, ia menyebut pendapatan kotor sebulan Rp30 juta.
“Namun kita akan menerima bersih sekitar Rp16 juta setelah dipotong asuransi kesehatan dan apartemen. Bahkan kami juga diberikan sepeda untuk transportasi jarak dekat,” tutupnya.
Istiqomah mengatakan tak ada yang mustahil, jika memiliki ketekunan untuk mengejar mimpi sampai tuntas