JURNALINDONESIA.CO – Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Malikussaleh mengecam tindakan aksi mahasiswa yang mengatasnamakan Bem Nusantara untuk mengusir warga rohingnya. Pasalnya aksi yang di lakukan bem nusantara ialah tidaklah manusiawi. Kamis, (28/12/2023).
Ketum DPM Unimal, Mohamad Muhaymin mengatakan Aksi yang dilakukan oleh mahasiswa di kota banda Aceh kemarin merupakan bentuk dari dekadensi moral, harusnya sebagai mahasiswa, sebagai kaum intelektual banyak langkah-langkah yang bisa ditempuh. Kilas balik tentang rohingya, Rohingya lahir dari empat gelombang migrasi muslim dari zaman kuno, abad pertengahan hingga kolonialisme inggris. Rohingnya ditindas oleh negara Myanmar yang mengharuskan mereka mengungsi ke tempat-tempat lain.
“Padahal di Bangladesh ada camp untuk tempat pengungsi Rohingnya. Akan tetapi menurut data yang kami dapatkan dari berbagai sumber kondisi keamanan di camp-camp bangladesh yang telah max kapasity telah memburuk secara signifikan. Camp-camp tersebut tidak lagi aman, dikarenakan ada kelompok kriminal bersenjata yang bersaing menggunakan camp tersebut sebagai tempat penyeludupan narkoba dan human trafficking bahkan lebih dari 60 pengungsi tewas akibat bentrokan tersebut,” ungkapnya.
Mohammad Muhaymin, menyebutkan hal tersebut juga menjadi faktor mereka berlayar mencari tempat yang aman. Tentu hal ini sangat terenyut hati kita sebagai manusia yang bermoral melihat keadaaan mereka. Apakah mereka yang harus disalahkan, tentu saja tidak. Tapi kami melihat kurangnya ketegasan pemerintah dalam menangani hal ini.
“Seharusnya PJ Gubernur Aceh membuat sebuah regulasi terkait pengungsi rohingnya. Hari ini belum ada tindak lanjut dari pemerintah terhadap permasalahan ini, yang sangat disayangkan pengungsi rohingya di jadikan bahan politik untuk kampanye dengan narasi-narasi dengan janji-janji, sungguh miris,” harapnya.
Mohamad muhaymin, mengatakan kami berharap dan meminta pemerintah daerah yang seharus nya segera membuat sebuah regulasi hukum untuk penanganan masalah rohingya tersebut. Yang kedua, Kami menuntut UNHCR yang seharusnya bertanggung jawab mengurusi mereka, UNHCR kan mendapat support anggaran dari PBB untuk menangani masalah pengungsi.
“Untuk itu kami mengajak seluruh masyarakat Aceh untuk menunjukkan akhlak mulia yang sesuai diajarkan oleh Agama Islam. Karna memaki mereka, menghina mereka, mengusir mereka tidak akan menyelesaikan permasalahan tersebut. Langkah konkrit yang harus kita lakukan yaitu mendesak pemerintah untuk mengeluarkan regulasi hukum terkait permasalahan ini,” pintanya.