JURNALINDONESIA.CO – Tujuh orang ditembak mati dan tiga orang lainnya terluka dalam penembakan di sebuah sinagoge di lingkungan Neve Yaakov, Yerusalem, Jumat (27/1/2023) waktu setempat. Polisi mengatakan, pelaku penembakan yang merupakan warga Yerusalem Timur ditembak mati polisi ketika mencoba melarikan diri.
“Pelaku tiba dengan mobil pada pukul 20.13 di sinagoge di lingkungan Yerusalem Timur dan menembaki orang-orang di luar sinagoge dan orang yang lewat lainnya,” kata pernyataan polisi, seperti dikutip Times of Israel, Sabtu (28/1/2023).
“Dia diyakini telah menunggu di luar sinagoge sampai doa Shabbat berakhir, kemudian menembaki jamaah saat mereka berjalan keluar,” tambah pernyataan tersebut.
Pelaku penembakan melarikan diri dari tempat kejadian dengan mobil menuju lingkungan Palestina di Beit Hanina, beberapa ratus meter dari lokasi kejadian. Selang lima menit, ia bertemu petugas yang dipanggil ke lokasi kejadian.
Polisi mengatakan, terduga pelaku ditembak mati setelah dia keluar dari mobil dan menembaki petugas ketika mencoba melarikan diri dengan berjalan kaki. Pistol yang digunakan dalam menyerang juga dilaporkan telah disita.
Menurut Channel 12, pelaku pertama kali menembak seorang wanita tua di jalan, kemudian bertemu seorang pengendara sepeda motor dan menembaknya. Sebelum tiba di sinagoge Ateret Avraham, ia melepaskan tembakan ke arah orang-orang di luar.
Badan Keamanan Israel, Shin Bet mengidentifikasi terduga pelaku tersebut adalah Alqam Khayri (21 tahun). Ia warga Yerusalem Timur yang sebelumnya tidak pernah melakukan pelanggaran terkait teror.
Lima korban tewas di tempat kejadian. Sementara dua korban lainnya dinyatakan meninggal di rumah sakit di Yerusalem.
Kepolisian mengatakan mereka yang tewas adalah lima pria, berusia 20, 25, 30, 50, dan 60, dan dua wanita, berusia 60 dan 70 tahun. Para korban tidak segera disebutkan namanya. Korban luka termasuk seorang anak laki-laki berusia 15 tahun dalam kondisi sedang hingga serius, seorang pria berusia 24 tahun dalam kondisi sedang, dan seorang wanita 60 tahun, juga dalam kondisi sedang.
Berbicara kepada wartawan dari tempat kejadian, komisaris polisi Kobi Shabtai mengatakan serangan itu adalah salah satu yang terburuk yang pernah dialami Israel selama bertahun-tahun. “Pelaku menembak semua orang yang ditemuinya. Dia keluar dari mobil dan mulai mengamuk dengan pistol,” kata Shabtai.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berbicara setelah mengunjungi tempat kejadian, menyebut serangan itu salah satu yang paling parah selama bertahun-tahun. “Hati kami bersama keluarga. Saya memuji petugas polisi yang mengambil tindakan begitu cepat,” kata Netanyahu. “Kita harus bertindak dengan tekad dan ketenangan. Saya meminta orang-orang tidak mengambil hukum sendiri.”
Dia mengatakan, kabinet akan bersidang pada Sabtu. “Kami telah memutuskan beberapa langkah segera yang akan dimulai malam ini,” imbuhnya.
Sumber: republika.co.id