Perang Menggila! Iran Beri Sinyal Turun Tangan Lawan Israel

Oleh :

JURNALINDONESIA.CO – Presiden Iran Ebrahim Raisi menyebut Israel telah “melampaui garis merah” di Gaza. Ia menyebut situasi yang ditimbulkan Israel kemungkinan memaksa semua orang untuk mengambil tindakan.

“Kejahatan rezim Zionis telah melewati garis merah, yang mungkin memaksa semua orang untuk mengambil tindakan. Washington meminta kami untuk tidak melakukan apapun, namun mereka tetap memberikan dukungan luas kepada Israel,” kata Raisi dalam unggahan di media sosial pada Minggu (29/10/2023).

“AS mengirimkan pesan ke Poros Perlawanan namun menerima respons yang jelas di medan perang,” tambahnya, seperti dikutip CNN International.

Saat ini, kampanye militer Israel yang gencar di Gaza telah menimbulkan kekhawatiran bahwa akan ada lebih banyak front yang terbuka. Iran bersekutu dengan Hamas dan juga Hizbullah dari Lebanon, yang terlibat dalam baku tembak dengan Israel dalam beberapa pekan terakhir.

Para ahli mengatakan meski Iran khawatir akan terseret ke dalam perang Israel-Hamas, Iran mungkin tidak akan memegang kendali penuh jika milisi yang didukungnya di wilayah tersebut melakukan intervensi secara independen.

“Apa yang menghubungkan semua kelompok ini dengan Iran adalah kebijakan anti-Israel mereka,” kata Sima Shine, kepala program Iran di Institut Studi Keamanan Nasional di Tel Aviv.

Ia mencatat bahwa meskipun Iran memiliki tingkat pengaruh yang berbeda-beda terhadap kelompok-kelompok tersebut, namun tidak mendikte semua tindakan mereka.

Komentar Raisi bukanlah peringatan pertama dari pejabat Iran mengenai potensi konflik tersebut. Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian juga telah memperingatkan bahwa pemboman Israel terhadap Gaza dapat mempunyai konsekuensi yang luas.

“Pilihan ini tidak dikesampingkan dan kemungkinan ini semakin besar,” kata Abdollahian kepada Al Jazeera dalam sebuah wawancara.

Senin lalu, Abdollahian mengatakan AS telah mengirim dua pesan kepada Iran mengenai eskalasi di wilayah tersebut.

“Pesan pertama mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak tertarik untuk memperluas perang, dan pesan kedua meminta Iran untuk menahan diri dan menegaskan bahwa Iran juga harus meminta negara lain dan pihak lain untuk menahan diri,” kata Abdollahian.

Dia menambahkan bahwa meskipun Amerika Serikat (AS) mengatakan ingin meredakan ketegangan, namun hal ini bertentangan dengan pernyataannya dengan terus mendukung Israel.

Pada hari-hari awal setelah serangan Hamas di Israel pada tanggal 7 Oktober, muncul pertanyaan tentang potensi keterlibatan Iran dalam pembunuhan tersebut. Teheran pada saat itu memuji operasi tersebut tetapi dengan cepat menyangkal adanya keterlibatannya.

Intelijen awal AS juga menyatakan bahwa para pejabat Iran terkejut dengan serangan Hamas, dan bahwa Teheran tidak terlibat langsung dalam perencanaan, sumber daya, atau persetujuannya.

Sumber: cnbcindonesia.com

/ JANGAN LEWATKAN

Sebanyak 50 jemaah warga Indonesia berangkat ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah haji secara cuma-cuma atas undangan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud. …

Sedikitnya sudah 36.801 warga Palestina tewas dalam serangan brutal tentara Israel yang terus berlangsung di Jalur Gaza sejak Oktober lalu. Jumlah korban pembantaian massal warga …

JURNALINDONESIA.CO – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyatakan telah memasukkan Israel ke dalam daftar hitam (black list) negara dan organisasi yang membahayakan anak-anak …

JURNALINDONESIA.CO – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meminta negara-negara untuk mengakhiri keterlibatan mereka dalam kejahatan yang berbentuk serangan mematikan selama berbulan-bulan di Jalur Gaza dengan …