JURNALINDONESIA.CO – Sebuah mesin roket luar angkasa Jepang meledak saat uji coba digelar pada Jumat (14/7) waktu setempat. Dalam insiden yang menjadi pukulan terbaru bagi badan antariksa Jepang, mesin roket buatan Tokyo meledak hanya beberapa detik setelah menyala.
Seperti dilansir AFP, Jumat (14/7/2023), seorang pejabat Kementerian Sains dan Teknologi Jepang Naoya Takegami menuturkan bahwa mesin roket bernama Epsilon S itu meledak ‘kira-kira 50 detik setelah menyala’. Epsilon S merupakan versi perbaikan dari roket Epsilon yang gagal diluncurkan pada Oktober tahun lalu.
Rekaman video yang ditayangkan televisi nasional NHK menunjukkan lokasi uji coba di prefektur Akita dilalap api dan kepulan asap berwarna abu-abu menjulang ke udara, usai mesin roket itu meledak.
Insiden ini sedang diselidiki lebih lanjut oleh Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang (JAXA), yang fokus mencari tahu penyebab ledakan mesin roket itu.
“Sejauh ini, kami belum menerima laporan korban luka,” sebut Takegami dalam pernyataannya.
Malfungsi terjadi setelah Tokyo pada Maret lalu melihat upaya kedua untuk meluncurkan roket H3 generasi berikutnya berujung kegagalan. Insiden itu terjadi setelah peluncuran mesin roket Epsilon berbahan bakar solid juga berujung kegagalan pada Oktober tahun lalu.
Itu menjadi peluncuran pertama yang gagal oleh Jepang dalam nyaris dua dekade terakhir, dan satu-satunya untuk roket Epsilon — model yang telah menerbangkan lima misi sukses sejak debutnya tahun 2013.
Dalam kedua kegagalan itu, JAXA terpaksa mengirimkan perintah penghancuran diri kepada roket-roket tersebut.
Epsilon merupakan mesin roket yang berukuran lebih kecil dari model yang menggunakan bahan bakar cair dan penerus dari roket berbahan bakar padat M-5 yang tidak lagi digunakan sejak tahun 2006 karena biayanya yang tinggi.
Pada Mei lalu, JAXA menyebut penyebab kegagalan peluncuran pada Oktober tahun lalu adalah kerusakan pada pipa yang memuat bahan bakar.
Jepang berencana meluncurkan roket Epsilon S tahun depan.
Program luar angkasa Jepang menjadi salah satu yang terbesar di dunia, dan pada Oktober tahun lalu, seorang astronaut JAXA bernama Koichi Wakata berangkat ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) sebagai bagian dari misi Crew-5.
Sumber : detik.com