JURNALINDONESIA.CO – Serangan udara Israel menewaskan delapan tentara di Suriah selatan pada hari Rabu (25/10). Militer Israel menyebut serangan tersebut sebagai respons terhadap serangan roket sebelumnya.
Baku tembak roket dan artileri yang terus-menerus dengan kelompok Hizbullah di Lebanon dan faksi-faksi Palestina yang bersekutu di perbatasan utara Israel dengan Lebanon dan Suriah, telah menimbulkan kekhawatiran akan terbentuknya front baru dalam perang Israel dengan Hamas di Jalur Gaza.
Faksi-faksi Palestina di selatan Suriah telah beberapa kali terlibat baku tembak lintas perbatasan dengan Israel sejak pekan lalu.
“Sekitar pukul 01.45, musuh Israel melakukan agresi udara dari Dataran Tinggi Golan yang diduduki,” lapor media pemerintah Suriah, dikutip kantor berita AFP, Rabu (25/10/2023).
Serangan tersebut juga melukai tujuh tentara dan menyebabkan kerusakan material, menurut laporan tersebut.
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah lembaga pemantau yang berbasis di Inggris dengan jaringan luas sumber-sumber di Suriah, jumlah tentara yang tewas sebanyak 11 orang, termasuk empat perwira.
Disebutkan bahwa serangan tersebut “menghancurkan gudang senjata dan radar pertahanan udara Suriah” dan juga menargetkan unit infanteri.
Sebelumnya pada Selasa (24/10) malam waktu setempat, Observatorium mengatakan “para petempur yang setia kepada Hizbullah,” yang berjuang bersama pasukan pemerintah dalam konflik Suriah, telah “meluncurkan roket ke arah Golan Suriah yang diduduki” dari provinsi Daraa di Suriah selatan.
Militer Israel mengatakan “jet-jet tempurnya menyerang infrastruktur militer dan mortir milik tentara Suriah sebagai respons atas peluncuran ke Israel kemarin (Selasa)”.
Warga di provinsi Daraa mengatakan kepada AFP, bahwa pesawat Israel menjatuhkan selebaran setelah serangan tersebut, memperingatkan tentara Suriah dan faksi-faksi Palestina agar tidak melancarkan serangan terhadap Israel.
“Para komandan Suriah… memikul tanggung jawab penuh atas operasi… yang datang dari wilayah Suriah,” bunyi selebaran tersebut, seraya menambahkan bahwa setiap serangan “terhadap negara Israel akan ditanggapi dengan tangan besi”.
Sebelumnya, serangan Israel pada hari Minggu lalu telah menyebabkan terhentinya layanan dua bandara utama Suriah, di Damaskus dan Aleppo, lapor media pemerintah Suriah.
Sumber: detik.com