JURNALINDONESIA.CO – Serangan Israel yang membabi-buta sejak dua pekan lalu sudah menghancurkan 26 masjid di Jalur Gaza, demikian kata Kementerian Urusan Agama dan Wakaf Palestina pada Sabtu (21/10/2023) waktu setempat.
Kementerian itu juga mengungkapkan puluhan masjid lainnya rusak parah akibat serangan udara Israel di sebagian besar wilayah kantong Palestina tersebut.
Serangan udara Israel dengan menggunakan pesawat tempur juga meluluhlantakkan kantor pusat kementerian itu, stasiun radio Alquran milik itu, dan sebuah gereja.
Kementerian Urusan Agama dan Wakaf Palestina mendesak ‘organisasi-organisasi Islam dan internasional agar segera campur tangan menghentikan agresi di Gaza dan meminta pertanggungjawaban Israel atas kejahatan mereka terhadap warga sipil, masjid dan gereja’.
Konflik Jalur Gaza yang dibombardir dan diblokade Israel sejak 7 Oktober lalu, bermula ketika kelompok perlawanan Palestina Hamas meluncurkan Operasi Badai Al-Aqsa.
Operasi militer ini merupakan serangan mendadak dengan menggunakan roket dan penyusupan anggota Hamas ke dalam wilayah Israel lewat jalur darat, laut, dan udara.
Hamas berdalih serangan ini sebagai balasan atas serbuan Israel terhadap Masjid Al-Aqsa di wilayah pendudukan Yerusalem Timur dan kekerasan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina yang terus membesar.
Militer Israel kemudian melancarkan agresi militer yang bernama Operasi Pedang Besi untuk menyerang Hamas di Jalur Gaza.
Saat ini, jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel yang sedang berlangsung telah meningkat menjadi 4.385 orang, yang 1.756 di antaranya anak-anak. Sebaliknya, lebih dari 1.400 warga Israel terbunuh sejak awal konflik terbaru ini.
Sumber: inilah.com