JURNALINDONESIA.CO – Polisi Turki menangkap seorang pria yang ingin menculik seorang bayi dari sebuah rumah sakit di Samadag, Provinsi Hatay.
Pria itu masuk ke rumah sakit dengan menyamar sebagai seorang kepala polisi, kata kantor berita Anadolu, seperti dilansir TRT Wilrd, Jumat (17/2).
Pegawai rumah sakit menyadari kartu identitas polisi itu palsu dan langsung menghubungi polisi betulan.
Saat ditangkap, aparat menemukan kartu identitas polisi dan militer palsu, emas dan uang lira, dolar dan eruo yang totalnya senilai sekitar USD 6.5000 atau Rp 988 juta.
Menteri Keluarga Turki Derya Yanik Senin lalu mengatakan setidaknya 1.362 anak terpisah dari keluarga mereka karena gempa dahsyat di Turki dan Suriah hampir dua pekan lalu.
Secara total lebih dari tujuh anak terdampak akibat gempa ini, kata badan PBB UNICEF.
Sembilan hari terkubur
Sembilan hari setelah gempa Turki, tiga perempuan dan dua anak-anak ditemukan masih hidup. Melike Imamoglu (42) dan Cemile Kekec (74) berhasil diselamatkan dari timbunan puing-puing bangunan oleh tim evakuasi di Provinsi Kahramanmaras, Turki selatan.
Video penyelamatan para perempuan ini diunggah di media sosial oleh Wali Kota Darica, Muzaffer Biyik. Video menunjukkan tim evakuasi bertepuk tangan dan saling berpelukan ketika Cemile Kekec dimasukkan ke ambulans, dikutip dari BBC, Kamis (16/2).
Media lokal melaporkan, Imamoglu juga dalam kondisi baik setelah diselamatkan dari bawah reruntuhan.
Di kota Antakya, yang hancur dihantam gempa, seorang ibu dan dua anaknya selamat saat dievakuasi dari bawah puing-puing bangunan.
Saat ini jumlah korban jiwa gempa di Turki dan Suriah telah melampaui 42.000 11 hari setelah bencana, semakin sulit bagi tim evakuasi untuk menemukan warga yang selamat.
Sumber: merdeka.com