JURNALINDONESIA.CO – China mendukung Rusia dalam mempertahankan stabilitas nasionalnya, kata kementerian luar negeri China pada Minggu, 25 Juni 2023, sehari setelah batalnya pemberontakan oleh pasukan tentara bayaran bersenjata berat Grup Wagner.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrei Rudenko mengadakan pembicaraan di Beijing tentang isu-isu “internasional” pada Minggu menyusul tantangan paling serius terhadap cengkeraman kekuasaan Presiden Vladimir Putin sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022.
“Pihak China menyatakan dukungan atas upaya kepemimpinan Federasi Rusia untuk menstabilkan situasi di negara itu sehubungan dengan peristiwa 24 Juni dan menegaskan minatnya untuk memperkuat kohesi dan kemakmuran Rusia lebih lanjut,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia.
Kementerian luar negeri China awalnya hanya mengatakan bahwa Rudenko telah bertukar pandangan dengan Menteri Luar Negeri China Qin Gang tentang hubungan China-Rusia serta “masalah internasional dan regional yang menjadi perhatian bersama”.
Kemudian dikatakan China mendukung Rusia dalam menjaga stabilitas nasionalnya dan bahwa peningkatan ketegangan baru-baru ini di Rusia adalah “urusan dalam negeri” Rusia.
Tidak jelas kapan Rudenko tiba di Beijing, atau apakah kunjungannya ke China, sekutu utama Rusia, sebagai tanggapan atas pemberontakan yang dipimpin oleh pemimpin tentara bayaran Yevgeny Prigozhin.
Pemberontakan dibatalkan pada Sabtu dalam kesepakatan yang menyelamatkan Prigozhin dan tentara bayarannya dari tuntutan pidana dengan imbalan Prigozhin menarik pejuangnya kembali ke pangkalan dan pindah ke Belarusia.
Sumber: tempo.co