JURNALINDONESIA.CO – Jumlah korban tewas akibat gempa Jepang pada Senin (1/1/2024) meningkat menjadi 126 orang. Pihak berwenang di Ishikawa Jepang juga memastikan bahwa jumlah korban tewas masih dimungkinkan bertambah. Pasalnya, masih ada sebanyak 210 orang yang belum ditemukan.
Kini, tim penyelamat dan penduduk masih mencari korban yang tertimbun di reruntuhan bangunan.
Meski demikian, ribuan petugas penyelamat terhambat oleh cuaca buruk dengan perkiraan akan turun salju pada Minggu.
Meski demikian, ribuan petugas penyelamat terhambat oleh cuaca buruk dengan perkiraan akan turun salju pada Minggu.
“Akhirnya mereka dilatih menggonggong saat melihat ada orang di bawah reruntuhan,” imbuh dia.
Rumah-rumah yang berisi korban jiwa yang ditemukan akan ditandai hingga sampai petugas lain dapat datang untuk mengidentifikasi jenazah tersebut.
Komunitas pesisir Shiromaru, yang dilanda tsunami setinggi beberapa meter pada 1 Januari, dipenuhi puing-puing kayu, logam, dan plastik yang berantakan.
“Tsunami datang dari teluk Shiromaru melalui sungai, dan kemudian mengalir melalui jalan,” ucap Toshio Sakashita (69), salah satu dari sekitar 100 warga.
“Kami tidak menerima dukungan masyarakat di sini. Lihat saja, jalan utama masih diblokir karena reruntuhan yang tidak tersentuh,” kata dia kepada AFP.
Warga lain, Yukio Teraoka (82) juga mengaku bahwa dia bersama istrinya kini tidak dapat tinggal lagi di rumahnya yang sudah hancur. Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida melalui media sosial mendoakan para korban yang meninggal dunia.
“Kami dengan tulus berdoa untuk ketenangan jiwa mereka yang telah meninggal dunia,” kata Fumio Kishida.
Meskipun hubungannya dengan Jepang sangat dingin, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengirimkan pesan simpati dan belasungkawa yang mendalam, kantor berita negara KCNA melaporkan.
Hal serupa juga disampaikan oleh Amerika Serikat, China, dan negara-negara lain.
Sumber: Kompas.com