JURNALINDONESI.CO – Anggota DPR Aceh, Tgk H Irawan Abdullah, SAg mendukung dan mengapresiasi atas persetujuan Menteri Perhubungan Budi Karya, menjadikan Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) sebagai pusat pemberangkatan umrah untuk wilayah Indonesia bagian barat.
Menurut Wakil Ketua Fraksi PKS DPR Aceh itu, sebelumnya permintaan tersebut juga sudah pernah disuarakan oleh Komunitas Travel Umrah dan Haji Aceh (KATUHA).
Dan hal ini pun di perkuat dengan lahirnya Qanun Aceh Nomor 5 tahun 2020 Tentang Penyelenggaraan dan pengelolaan Ibadah Haji dan Umrah yang telah disahkan oleh lembaga DPR Aceh.
“Kami atas atas nama anggota DPR Aceh sangat memberikan apresiasi dan mendukung penuh kebijakan Menteri Perhubungan Budi Karya tersebut. Dengan statusnya sebagai bandara Internasional, sudah sepatutnya lah bandara SIM menjadi salah satu pusat pemberangkatan jamaah umrah,” kata Tgk H. Irawan Abdullah, Senin (06/02/2023).
Menurutnya selama ini dalam pelaksanaan ibadah haji, beberapa pesawat haji dari daerah lain di Indonesia juga transit di bandara SIM tersebut untuk mengisi bahan bakar kemudian melanjutkan penerbangan ke Arab saudi.
Menurutnya, apabila umrah diberangkatkan dari Aceh, maka jarak tempuhnya akan menjadi lebih dekat ketimbang daerah-daerah lain sesuai dengan jalur penerbangan menuju Arab Saudi.
“Dengan dijadikannya bandara SIM sebagai pusat pemberangkatan umrah, dari segi ekonomi juga akan menambah Penghasilan Asli Aceh (PAA). Selain itu pihak KATUHA tentu akan lebih bersemangat untuk menambah jamaahnya sehingga penerbangan jamaah umrah akan terus meningkat sesuai dengan yang diharapkan Pak Menteri,” kata Tgk Irawan.
Anggota DPR Aceh Dapil Banda Aceh, Sabang dan Aceh Besar itu menambahkan apabila pelaksanaan ini berjalan dengan sempurna, maka ini juga wujud dalam mempromosikan Aceh sebagai salah satu daerah dalam wilayah NKRI yang berlandaskan syariah islam.
Tentunya juga akan memberi dampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat yang ada di Aceh, khususnya sekitaran bandara SIM. Sehingga kunjungan wisatawan manca negara ke Aceh akan terus meningkat, misalnya dari Malaysia ke Banda Aceh, maupun sebaliknya ke Malaysia, seperti ke Kuala Lumpur dan Pulau Penang.
“Selain itu akan mempermudah dalam pelaksanaan umrah yang juga merupakan salah satu nilai ibadah yang memang sangat diminati di kalangan masyarakat muslim.
Aceh sebagai daerah yang menerapkan nilai-nilai syariat Islam tentu akan menjadi contoh bahwa ini bagian dari salah satu keistimewaan dan kekhususan yang ada di Aceh,” pungkas Tgk Irawan Abdullah.(*)