LHOKSEUMAWE – Demam pada anak sering kali membuat orang tua cemas dan bingung harus berbuat apa. Dinas Kesehatan Aceh Utara menyoroti pentingnya kewaspadaan orang tua dalam menghadapi demam pada anak, mengingat demam bisa menjadi gejala awal dari berbagai penyakit serius.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Safwaliza, S.Kep. M.K.M, menekankan pentingnya edukasi bagi masyarakat tentang cara menangani demam dengan benar. “Demam memang umum terjadi pada anak, tetapi orang tua harus paham bagaimana penanganannya agar tidak berujung pada komplikasi yang lebih serius. Kami selalu mengingatkan bahwa demam bukan penyakit, melainkan reaksi tubuh melawan infeksi,” jelas Safwaliza saat ditemui di kantornya, Senin (4/11/2024).
Menurut Safwaliza, suhu tubuh normal anak berkisar antara 36,5 hingga 37,5 derajat Celsius. Jika suhu tubuh anak melebihi 38 derajat Celsius, maka bisa dikatakan anak mengalami demam. “Demam bisa disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau reaksi tubuh terhadap peradangan. Namun, orang tua harus memperhatikan tanda-tanda bahaya yang menyertai demam, seperti anak yang terlihat lemas, dehidrasi, sulit bernapas, atau jika muncul ruam yang tidak biasa,” paparnya.
Safwaliza menekankan bahwa ada kondisi tertentu di mana demam memerlukan perhatian medis segera. “Apabila anak demam tinggi lebih dari 48 jam, atau jika demam disertai dengan kejang, muntah terus-menerus, atau penurunan kesadaran, segeralah bawa ke fasilitas kesehatan terdekat,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa bayi berusia di bawah tiga bulan yang mengalami demam sebaiknya segera mendapatkan penanganan medis, tanpa menunggu gejala lain.
Dalam menangani demam ringan hingga sedang, Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe merekomendasikan langkah-langkah perawatan yang sederhana namun efektif. “Pastikan anak mendapatkan cukup cairan untuk mencegah dehidrasi. Berikan air putih, ASI, atau cairan elektrolit jika perlu,” kata Safwaliza.
Ia juga menyarankan agar anak mengenakan pakaian yang nyaman dan tidak terlalu tebal, serta memastikan ruangan tetap sejuk dan memiliki sirkulasi udara yang baik.
Penggunaan obat penurun demam, seperti parasetamol, diperbolehkan untuk mengurangi ketidaknyamanan, namun Safwaliza mengingatkan untuk selalu mengikuti dosis yang dianjurkan. “Orang tua harus berhati-hati dalam memberikan obat dan sebaiknya tidak sembarangan menggunakan obat tradisional tanpa saran dokter,” tegasnya.
Salah satu kondisi yang kerap membuat orang tua panik adalah kejang demam, yang sering terjadi pada anak-anak usia enam bulan hingga lima tahun. Samsul menjelaskan, “Kejang demam biasanya terlihat menakutkan, tetapi umumnya tidak menyebabkan kerusakan permanen. Yang perlu dilakukan adalah memastikan anak tidak berada di tempat yang berbahaya, membaringkannya miring, dan tidak memasukkan apapun ke dalam mulut anak.” Setelah kejang mereda, anak harus diperiksa oleh dokter untuk memastikan kondisinya.
Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe juga terus melakukan sosialisasi tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan pola hidup sehat untuk mencegah infeksi yang dapat menyebabkan demam.
“Lingkungan yang bersih dan pola hidup sehat sangat penting dalam mencegah penyakit menular. Kami mendorong masyarakat untuk meningkatkan kebersihan rumah, mencuci tangan secara teratur, dan memastikan anak-anak mendapatkan imunisasi yang lengkap,” tutup Kadinkes Khokseumawe. [Adv]