LHOKSEUMAWE – Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Kota Lhokseumawe, Ainal Mardiah dan Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Hj. Safriati, menekankan pentingnya penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai solusi utama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Gampong Pusong Baro, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Sabtu (5/10/2024). Safriati menegaskan, kebiasaan bersih dalam kehidupan sehari-hari sangat berpengaruh terhadap kualitas kesehatan masyarakat, terutama dalam menanggulangi masalah seperti stunting.
“Kebersihan lingkungan dan perilaku sehat menjadi kunci utama dalam mengurangi berbagai masalah kesehatan. Kita perlu memastikan lingkungan bersih untuk mencegah penyebaran penyakit, termasuk kebiasaan buang air besar sembarangan yang masih menjadi tantangan besar di beberapa daerah Aceh,” ujar Safriati.
Dalam kunjungan tersebut, Safriati mengungkapkan keprihatinannya bahwa Aceh masih berada di peringkat lima besar nasional dalam hal kebiasaan buang air besar sembarangan. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk dinas-dinas terkait dan PKK, untuk mengatasi masalah ini. Menurutnya, perilaku tersebut berpotensi menghambat pencapaian standar kesehatan yang layak.
“Jika kebersihan tidak dijaga, akan sulit bagi masyarakat untuk hidup sehat. Perlu edukasi menyeluruh, dan peran kader PKK sangat penting dalam mendekatkan pesan-pesan kebersihan dan kesehatan kepada masyarakat secara langsung,” jelas Safriati.
Selain berbicara tentang kebersihan, Safriati juga mendengarkan berbagai keluhan dari masyarakat setempat. Salah satu keluhan utama datang dari istri-istri nelayan yang mengaku mengalami tekanan ekonomi ketika harga ikan anjlok meskipun hasil tangkapan melimpah. Kondisi ekonomi ini, menurut Safriati, tidak hanya berdampak pada kesejahteraan keluarga, tetapi juga kesehatan mental, khususnya bagi ibu hamil.
Menanggapi hal ini, Safriati memberikan solusi agar masyarakat dapat mengolah hasil tangkapan menjadi produk bernilai lebih tinggi. “Mengolah ikan menjadi produk seperti keumamah atau olahan lain akan membantu menstabilkan pendapatan nelayan. Ini bisa menjadi solusi untuk mengatasi fluktuasi harga ikan,” sarannya. Safriati juga mendorong masyarakat untuk membentuk kelompok usaha bersama, sehingga lebih mudah mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Safriati juga mengajak masyarakat Pusong Baro untuk aktif menyusun program pemberdayaan yang konkret dan mengajukannya kepada pemerintah kota melalui Ketua TP PKK Lhokseumawe. Ia optimis bahwa dengan adanya sinergi antara PKK dan dinas-dinas terkait, permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat akan segera teratasi, baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi.
Dalam kunjungannya, Safriati berharap bahwa program Gammawar yang tengah berjalan di Aceh dapat membantu gampong-gampong seperti Pusong Baro untuk memaksimalkan potensi lokal dan meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan tetap mengutamakan perilaku hidup bersih dan sehat.
Peran PKK Gampong dalam Menekan Stunting
Pj Ketua PKK Gampong Pusong Baro, Rosmanidar, menyampaikan bahwa upaya yang dilakukan PKK dalam menurunkan angka stunting sudah mulai membuahkan hasil positif. Dari 35 balita yang teridentifikasi stunting, jumlahnya menurun secara signifikan berkat intervensi yang dilakukan, termasuk melalui program pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT). Namun, ia mengingatkan bahwa masih ada pekerjaan besar dalam memperbaiki kebersihan lingkungan, yang menjadi salah satu kendala utama dalam menjaga kesehatan masyarakat.
“Kami berharap dukungan dari semua pihak terus berlanjut agar Pusong Baro semakin sehat dan sejahtera,” ungkap Rosmanidar.
Dengan langkah-langkah konkret seperti penerapan PHBS dan peningkatan ekonomi melalui olahan ikan, Safriati yakin bahwa masyarakat Pusong Baro bisa mencapai kesejahteraan yang diimpikan. Edukasi, kolaborasi, dan inovasi menjadi pilar utama untuk menciptakan gampong yang bersih, sehat, dan mandiri. [Adv]