JURNALINDONESIA.CO – Sepuluh mahasiswa terbaik Universitas Syiah Kuala (USK) Provinsi Aceh mengikuti Short-Term International Programme Collaboration: Sustainable Project-Based Learning Programme di School of Industrial Technology, Universiti Sains Malaysia (USM), Pulau Pinang, Malaysia.
Program yang diselenggarakan oleh USM berlangsung sejak 3 – 10 September 2023.
Program ini merupakan program kerjasama antar kedua kampus tersebut yang berfokus untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi mahasiswa, meningkatkan kemampuan problem-solving, kreatifitas, kolaborasi, kemampuan memanajemensi waktu, kemampuan berkomunikasi, dan kepemimpinan.
Program ini juga ditargetkan untuk memenuhi beberapa point dari Sustainable Development Goals (SDGs) seperti SDG poin ke-4, poin ke-11, dan poin ke-17 yang juga sebagai bekal bagi mahasiswa-mahasiswa tersebut untuk diimplementasikan di lingkungan USK terkhususnya dan Masyarakat Aceh serta Indonesia pada umumnya. Selain itu, program ini juga difokuskan untuk mempererat hubungan kedua universitas tersebut yang telah lama terjalin.
Di USM, mereka akan melakukan beberapa project yang berhubungan dengan poin-poin SDGs tersebut di atas. Adapun kesepuluh mahasiswa yang terpilih berasal dari berbagai program studi (prodi), yaitu Qodri Yudit Angesta dari prodi Teknik Kimia, Arifa Ulya dari prodi Teknik Industri, Aura Lativa dari prodi Teknik Komputer, Rizki Fadhilah dari prodi Farmasi, Fauzan Zaki Irsandi dari prodi MIPA Kimia, Muhammad Mersa MA dari prodi Teknik Pertanian, Thufayl Aufa Anaqah dari prodi Teknologi Hasil Pertanian, Cut Sarah Rizkita Rahmi dari prodi FKIP Biologi, Lasya Salsabila dari prodi PKK, dan Riska Chayyara dari prodi Ekonomi Manajemen.
Adapun delegasi mahasiswa tersebut dibawah pengawasan Prof. Dr. Ir. Muhammad Syukri yang merupakan Manajer Sub direktorat Pembelajaran dan MBKM USK dan juga salah satu dosen ternama di kampus Jantong Hatee Rakyat Aceh tersebut.
Kesepuluh mahasiswa tersebut sebelumnya harus melewati beberapa tahapan seleksi yang ketat agar terpilih untuk mengikuti program tersebut, seperti yang diinformasikan oleh Qodri Yudit Angesta yang juga selaku ketua dari delegasi.
“Pada awalnya, kami harus mengikuti 2 tahapan seleksi, pertama sekali adalah seleksi berkas yang terdiri dari transkrip nilai akademik dan lainnya yang kemudian dilanjutkan dengan seleksi wawancara. Proses seleksi berjalan sangat ketat dikarenakan banyaknya mahasiswa-mahasiswi yang ingin ikut serta atau berpartisipasi dalam program bergengsi tersebut. Namun, pada akhirnya hanya sepuluh mahasiswa-mahasiswi yang terpilih yang juga sesuai dengan kuota yang tersedia.”
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kemitraan, dan Bisnis Universitas Syiah Kuala, Prof. Dr. Ir. Taufiq S., M.Eng., IPU mewakili Rektor Universitas Syiah Kuala, mengemukakan rasa bangga atas kesepuluh mahasiswa terpilih tersebut dan berharap agar mahasiswa-mahasiswi tersebut dapat mengaplikasikan dan mengimplementasikan ilmu dan pengalaman yang didapat selama 1 minggu di USM di lingkungan USK, Masyarakat Aceh, dan Indonesia. Beliau juga berharap semoga program tersebut berjalan dengan lancar dan sukses tanpa ada halangan apapun.
Sumber : usk.ac.id