Inilah Sekolah Kedinasan Tanpa Tes Fisik

Oleh :

JURNALINDONESIA.CO – Sekolah kedinasan merupakan salah satu tempat favorit bagi para lulusan sekolah menengah atas atau yang sederajat untuk melanjutkan studi. Biasanya kampus ini mencari para calon mahasiswa atau taruna dengan kondisi fisik terbaik. Namun, adakah sekolah kedinasan tanpa tes fisik?

Seperti diketahui, sekolah-sekolah kedinasan sangat diincar para calon mahasiswa karena biasanya memberikan fasilitas yang sangat membantu para mahasiswa. Misalnya kampus-kampus yang berada di bawah kementerian atau lembaga pemerintah ini ada yang membebaskan biaya kuliah bagi para mahasiswa atau taruna.

Selain itu alasan lainnya yaitu ada kebijakan ikatan dinas kepada para lulusan, seperti menunjuk alumni sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) setelah menyelesaikan studi.

Hanya saja untuk masuk sekolah kedinasan tak semudah membalikkan telapak tangan. Selain calon taruna atau mahasiswa harus memiliki otak yang encer sejumlah kampus hanya menerima mahasiswa yang memenuhi syarat-syarat fisik tertentu.

Sebagian besar sekolah kedinasan memang mewajibkan seleksi berupa tes fisik atau tes kesamaptaan. Tes ini berupa tes kemampuan dan kesiapan fisik dalam berkegiatan. Tes kesamaptaan biasanya mencakup tes lari, push up, sit up, pull up dan chinning, shuttle run, renang, dan lain sebagainya.

Kadang ada calon mahasiswa yang merasa kesempatannya tertutup karena terhalang keadaan kondisi atau kemampuan fisik yang tidak memadai untuk bisa lolos tes kesamaptaan.

Nah, jika ditelusuri ternyata ada juga sekolah kedinasan tanpa tes fisik yang berat loh. Karena itu jangan langsung putus asa ya gaes sebelum mencoba terlebih dulu.

Sekolah Kedinasan Tanpa Tes Fisik atau Kesamaptaan

Sekolah Tinggi Statistik (STIS)

Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) adalah sekolah kedinasan yang tidak memiliki syarat tes fisik. Hanya ada dua syarat penting yang harus dipenuhi saat mendaftar ke STIS, yaitu memiliki kondisi kesehatan jasmani dan rohani yang baik (layak bekerja dan beraktivitas, baik di dalam ruangan maupun di lapangan), serta bebas dari narkoba.

Calon peserta didik kampus yang berada di bawah Badan Pusat Statistik (BPS) ini juga harus memiliki penglihatan normal (tidak buta warna, baik total atau parsial). Penggunaan kaca mata atau lensa kontak minus (rabun jauh) atau plus (rabun dekat) tidak menjadi halangan, dan akan diterima dengan toleransi.

Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG)

STMKG tidak mensyaratkan tes kesamaptaan untuk para calon taruna atau taruni, tapi hanya mengadakan tes kebugaran. Dari pengalaman tahun sebelumnya, tes kebugaran sekolah kedinasan milik BMKG ini dilakukan dengan metode cooper test.

Dikutip dari Buku Pedoman Penerimaan Taruna Baru STMKG 2022, cooper test adalah peserta berjalan atau berlari secepat-cepatnya menempuh jarak 2,4 km dan akan dicatat waktu yang diperlukan.

 

Sumber: detik.com

/ JANGAN LEWATKAN

BANDA ACEH – Pimpinan Baitul Mal Aceh (BMA) yang diwakili oleh Anggota Badan Mukhlis Sya’ya dan Muhammad Ikhsan mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Badan Amil …

Sungguh bejat perbuatan seorang pria berinisial FA (31) warga Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut). Selama dua tahun dia tega menyetubuhi putri kandungnya …

Anggota polisi berinisial Briptu RDW (27) menderita luka bakar di garasi asrama polisi (Aspol) Kota Mojokerto, Jawa Timur, diduga karena ulah istrinya sendiri. Polres Mojokerto …

Pemilik rental mobil asal Jakarta berinisial BH tewas dikeroyok warga di Pati, Jawa Tengah, karena dikira maling. Tiga orang lainnya juga mengalami luka-luka akibat pemukulan …