banner 728x90 banner 728x90

Alasan Kemensos Usulkan Nama Soeharto Calon Penerima Gelar Pahlawan Nasional

Presiden ke-2 RI Soeharto
banner 468x60

JURNALINDONESIA.CO – Nama mantan Presiden RI Soeharto dan Abdurrahman Wahid, masuk sebagai calon penerima gelar Pahlawan Nasional.

Termasuk juga mantan aktivis buruh Marsinah.

Masuknya nama Soeharto memicu kontroversi.


Sudah ada 40 nama yang diserahkan Kementerian Sosial (Kemensos) kepada Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) Fadli Zon untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional.

Dari 40 nama itu terselip nama Presiden RI ke-2, Soeharto.

40 nama itu, sebagaimana dikutip dari Kompas.com, tentu saja telah melewati proses yang cukup panjang.

Mereka semua juga sudah dinyatakan memenuhi syarat sebagai calon pahlawan nasional.

“Karena memang sebelumnya harus diproses lewat kabupaten kota bersama masyarakat setempat, ahli sejarah, dan juga tentu ada bukti-bukti yang menyertai dari proses itu,” ungkap Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf di Kantor Kemensos, Jakarta, Kamis (24/10).

“Kemudian dibawa ke tingkat provinsi, di tingkat provinsi dibawa ke Kementerian Sosial. Setelah lewat Kementerian Sosial diproses lagi baru naik ke Dewan Gelar.”

Menurut Gus Ipul, sapaan Saifullah Yusuf, 40 nama itu sudah diusulkan sejak lama.

Beberapa nama yang diusulkan adalah Presiden ke-2 RI Soeharto; Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur; hingga aktivis buruh, Marsinah.

“Beberapa nama di antaranya kemarin sudah saya sampaikan ada Presiden Abdurrahman Wahid, ada Presiden Soeharto, juga ada pejuang buruh Marsinah, dan ada beberapa tokoh-tokoh juga dari berbagai provinsi yang ada di Indonesia,” kata Gus Ipul.

Inilah daftar 40 nama yang diusulkan mendapat gelar Pahlawan Nasional:

Usulan pada 2025

Muhammad Yusuf Hasyim – Jawa Timur

Demmatande – Sulawesi Barat

Abbas Abdul Jamil – Jawa Barat

Marsinah – Jawa Timur

Usulan Tunda 2024

Hajjah Rahmah El Yunusiyyah – Sumatera Barat (Diusulkan pada 201

Abdoel Moethalib Sangadji – Maluku (Diusulkan pada 2023)

Jenderal TNI (Purn) Ali Sadikin – DKI Jakarta (Diusulkan pada 2010)

Letnan Kolonel (Anumerta) Charles Choesj Taulu – Sulawesi Utara (Diusulkan pada 2023)

Gele Harun – Lampung (Diusulkan pada 2023)

Letkol Moch. Sroedji – Jawa Timur (Diusulkan pada 2019)

Dr. Aloei Saboe – Gorontalo (Diusulkan Tahun 2021)

Letjen TNI (Purn) Bambang Sugeng – Jawa Tengah (Diusulkan Tahun 2010)

Mahmud Marzuki – Riau (Diusulkan Tahun 2022)

Letkol TNI (Purn) Teuku Abdul Hamid Azwar – Aceh (Diusulkan Tahun 2021)

Franciscus Xaverius Seda – Nusa Tenggara Timur (Diusulkan Tahun 2012)

Andi Makkasau Parenrengi Lawawo – Sulawesi Selatan (Diusulkan Tahun 2010)

Tuan Rondahaim Saragih – Sumatera Utara (Diusulkan Tahun 2020)

Marsekal TNI (Purn) R. Suryadi Suryadarma – Jawa Barat (Diusulkan Tahun 2024)

H. Wasyid – Banten (Diusulkan Tahun 2024)

Mayjen TNI (Purn) dr. Roebiono Kertopati – Jawa Tengah (Diusulkan Tahun 2024)

Usulan Memenuhi Syarat Diajukan Kembali (2011-2023)

Syaikhona Muhammad Kholil – Jawa Timur (Diusulkan Tahun 2021)

H. Abdurrahman Wahid – Jawa Timur (Diusulkan Tahun 2010)

M. Soeharto – Jawa Tengah (Diusulkan Tahun 2010)

H. Bisri Syansuri – Jawa Timur (Diusulkan Tahun 2020)

Sultan Muhammad Salahuddin – Nusa Tenggara Barat (Diusulkan Tahun 2012)

Jenderal TNI (Purn) M. Jusuf – Sulawesi Selatan (Diusulkan Tahun 2010)

B. Jassin – Gorontalo (Diusulkan Tahun 2022)

Dr. Mochtar Kusumaatmadja – Jawa Barat (Diusulkan Tahun 2022)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses