banner 728x90 banner 728x90

4 Poin Disetujui Dirut PT Timah Saat Didemo Ribuan Orang, Kantor Rusak dan Fasilitas Umum Hancur

Demo PT Timah

Besi hiasan di median Jalan Sudirman Pangkalpinang dirusak massa pendemo, Senin (6/10/2025).
banner 468x60

JURNALINDONESIA.CO – Dirut PT Timah Tbk Restu Widiantoro setuju atas empat poin tuntutan ribuan pendemo di kantor perusahaan tambang timah milik negara tersebut, Senin (6/10/2025).

Namun, kesepakatan itu dibayar mahal, usai fasilitas kantor PT Timah dan fasilitas publik di Kota Pangkalpinang rusak.

Tak hanya itu, sejumlah pendemo mengalami sesak napas akibat gas air mata yang ditembakkan aparat kepolisian.

Gas air mata terpaksa dilesatkan ke arah pendemo lantaran kondisi tak kondisif.

Ribuan orang merusak pintu pagar dan menyerang kantor dengan batu.

“Kami setuju atas tuntutan bapak-bapak, ibu-ibu semuanya,” kata Restu di depan pendemo.

Empat poin itu adalah:

1. PT Timah Tbk membeli timah dengan harga Rp300 ribu per kilogram per SN 70

2. PT Timah Tbk langsung membeli timah penambang tanpa lewat mitra

3. Penambang diberi akses menambang di IUP milik perusahaan tambang swasta

4. Tarik satgas dari lokasi penambangan

Sorak sorai kegirangan pendemo menyambut pernyataan Restu tersebut.

Dia mengatakan, dalam waktu dekat, PT Timah akan melakukan pertemuan dengan perwakilan pendemo membahas soal harga dan kesepakatan lainnya.

Menurutnya, ada tuntutan pendemo yang menjadi ranah PT Timah, tetapi ada juga yang bukan.

Pada kesempatan lain kepada wartawan, Restu menyebutkan masyarakat yang ingin menambang di IUP milik swasta bukan kewenangan PT Timah.

Restu saat memberikan pernyataan didampingi Ketua DPRD Babel Didit Srigusjaya dan Anggota DPR RI Bambang Patijaya.

Sebelumnya, dia telah melakukan pertemuan dengan Gubernur Babel Hidayat Arsani dan Kapolda Babel Irjen Pol Hendro Pandowo.

Massa anarkisĀ 

Ribuan massa aksi menyerbu Kantor PT Timah Tbk, saat perwakilan pendemo melakukan pertemuan dengan Restu, Didit Srigujaya, Kapolda dan sejumlah pejabat terkait lainnya.

Kantor tempat ribuan orang mencari nafkah tersebut, diserang dengan batu dan bahkan ada upaya dibakar pendemo.

Kaca jendela di lantai satu dan dua hancur berantakan.

Pendemo juga mengacak-acak ruangan karyawan, serta menghamburkan kertas-kertas yang diduga dokumen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses