JURNALINDONESIA.CO – Teka-teki kematian Arya Daru Pangayunan (39) akhirnya terungkap.
Diplomat muda Kementerian Luar Negeri itu memilih mengakhiri hidup atau bunuh diri.
Dia mengakhiri hidup di kamar kos, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025).
Tidak diketahui alasan Arya Daru bunuh diri.
Polisi hanya membeberkan Arya Daru memiliki masalah atau tekanan hidup.
Hal itu diketahui dari email Arya Daru ke badan amal bidang layanan bantuan bagi orang yang menderita depresi.
Arya Daru mengirim email itu pertama kali pada 2013.
Anggota Laboratorium Forensik (labfor) Ditsiber Polda Metro Jaya, Ipda Sadji Purwanto dalam konferensi pers membeberka fakta-fakta tersebut, Selasa (29/7/2025).
Ponsel lama milik Arya Daru membuka tabir niat bunuh diri tersebut.
Ponsel itu terakhir kali digunajan pada 21 September 2022.
Isi ponsel itu, Sadji menuturkan ada pengiriman melalui email milik Arya Daru ke salah satu badan amal yang bergerak di bidang layanan bantuan bagi orang yang menderita depresi.
“Kami menemukan ada pengiriman email yang dimiliki atau digunakan oleh pengguna digital evidence, alamatnya adalah ddaru_c@yahoo.com dikirim ke salah satu badan amal yang menyediakan layanan dukungan terhadap orang yang memiliki emosional yang mengalami perasaan tertekan dan putus asa hingga dapat menyebabkan bunuh diri,” katanya dikutip dari tribunnews.com, Selasa (29/7/2025).
Arya, kata Sadji, pertama kali mengirimkan email ke badan amal tersebut pada rentang Juni-Juli 2013.
Adapun isi dari email ke badan amal itu terkait keinginan Arya untuk bunuh diri.
“Dari intinya, ada alasan (Arya) untuk bunuh diri,” katanya.
Selanjutnya, email serupa kembali dikirimkan Arya delapan tahun kemudian atau pada tahun 2021.















